Dewasa ini di Indonesia telah
dikenal 6 jenis penggerek batang padi, yang terdiri 5 jenis keluarga (famili)
Pyralidae dan 1 jenis famili Noctuidae. Tanaman semusim seperti padi keadaan ekologinya
berubah-ubah terus. Hal tersebut mengakibatkan tidak stabilnya
keseimbangan antara populasi hama dan musuh alami (predator, parasit, dan
patogen). Pada tanaman semusim sering terjadi pemutusan masa bertanam yang
akan yang akan mengakibatkan tidak berkembangnya musuh alami. Jadi,
perkembangan hama meningkat terus tanpa ada faktor pembatas dari
alam. Bersamaan dengan itu orang lalu menggunakan pestisida secara
berlebihan, yang akhirnya mengakibatkan terjadinya resistensi pada hama,
kematian musuh alami, timbulnya hama baru karena tidak adanya musuh alami, dan
hama berusaha meningkatkan keturunannya karena generasinya terancam punah,
terjadilah ledakan hama seperti Penggerek Batang Padi (PBP).
Jenis-jenis
penggerek ini memiliki sifat atau ciri yang berbeda dalam penyebaran dan
bioekologi, namun hampir sama dalam cara menyerang atau menggerek tanaman serta
kerusakan yang ditimbulkannya.
1. Penggerek
Batang Padi Kuning (Scirpophaga incertulas Walkers) Pyralidae
Jumlah telur 50-150
butir/kelompok, diletakkan malam hari selama 3-5 malam sejak malam pertama,
stadium telur 6-7 hari. Larva berwarna putih kekuningan, stadium larva 28-35
hari terdiri dari 5-7 instar.Pupa berwarna kekuningan atau agak putih, stadium
pupa 6-23 hari. Imago jantan mempunyai bintik-bintik gelap pada sayap
bagian depan. Panjang ngengat jantan 14 mm dan betina 17 mm. Ngengat betina berwarna kuning
dengan bintik hitam di bagian tengah sayap depan. Ngengat aktif pada malam
hari dan tertarik cahaya. Jangkauan terbang dapat mencapai 6-10
km. lama hidup ngengat 5-10 hari dengan siklus hidup 39-58 hari.
Perubahan
kepadatan populasi PBPK di lapangan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim
(curah hujan, suhu, kelembaban, varietas padi yang ditanam, dan musuh alami
yaitu parasitoid, predator dan pathogen).
2. Penggerek Batang Padi Putih (Scirpophaga
innotata Walkers) Pyralidae
Jumlah telur 170-260 butir/kelompok, diletakkan
diatas daun atau pelepah, mirip telur PBPK ditutupi rambut halus, berwarna
coklat kekuning-kuningan, stadium telur 4-9 hari. Larva panjang 21 mm,
berwarna putih kekuningan stadium larva 19-31 hari (kalau mengalami diapauses
dapat berlangsung 3 bulan). Pupa stadium 6-12 hari. Ngengat berwarna
putih, panjang betina 13 mm dan jantan 11 mm, tertarik cahaya.
3. Penggerek Batang Padi
Bergaris (Chilo suppresalis Walkers) Pyralidae
Jumlah
telur 20-150 butir/kelompok, stadium telur 4-7 hari. Larva berwarna abu-abu
kepala coklat dengan 5 garis coklat sepanjang tubuhnya. Beberapa larva
dalam tiap tunas, stadium larva 33 hari berlangsung 3 bulan. Ngengat
berwarna coklat muda, warna sayap depan coklat tua, panjang 1,3 mm.
4. Penggerek Batang Padi
Kepala Hitam (Chilo polychrysus Meyrick) Pyralidae
Telur
berkelompok pada daun dekat pangkal/pelepah, stadium telur 6 hari. Larva
berkepala hitam, stadium larva 30 hari, larva ini hidup bersama-sama dalam satu
tunas. Pupa berwarna coklat tua, stadium pupa 6 hari. Ngengat
berkepala hitam, sayap depan bersisik, bagian tengah berwarna keperakan, sayap
belakang kuning muda, panjang 10 - 3 mm. Siklus hidup 26 - 61 hari.
5. Penggerek Batang Padi
Berkilat (Chilo auricillius (Aurilicia) Dudgeon) Pyralidae
6. Penggerek Batang Padi Merah
Jambu (Sesamia inferens Walkers) Noctuidae
Jumlah
telur 30 - 100 butir butir/kelompok diletakkan diantara pelepah daun batang
padi. Tidak terttutup sisik, stadium telur 6 hari. Larva kepala merah
jambu, beberapa larva tiap tunas, stadium larva 28 - 56 hari. Pupa panjang
18 mm berwarna coklat tua. Ngengat kurang tertarik cahaya, sayap depan
bergaris coklat tua memanjang, sayap belakang berwarna putih, panjang ngengat
14 - 17 mm.
GEJALA SERANGAN
Semua jenis penggerek batang
padi menimbulkan gejala sundep, jika menyerang tanaman padi yang belum berbunga
(masa vegetatif). Pucuk batang padi menjadi kering, berwarna kuring, dan
mudah dicabut. Jika batang padi digerek pada waktu tanaman berbunga (masa
generatif), bulir padi menjadi hampa disebut gejala beluk.
PENGENDALIAN
Pengendalian hama Penggerek Batang Padi (PBP)
dilakukan dengan cara :
· Memunguti
telur/paket telur yang terdapat di persemaian dan daun padi di lapang
· Sesudah panen dilakukan
penggenangan air 1 - 2 minggu, lalu dibajak dalam keadaan basah, agar ulat/pupa
yang bersembunyi pada pangkal batang menjadi mati.
Daftar Pustaka:
Pedoman rekomendasi Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Padi
Direktorat Perlindungan TP. (2003)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar